Sehubungan
dengan berakhirnya kegiatan ekstrakulikuler Kempramukan Gudep 01004 – 01027,
maka SMPK Santa Santa II Malang menyelenggarakan Kemah Akbar. Tujuan dari acara
Kemah Akbar itu sendiri sebenarnya adalah melatih kemandirian, kedisiplinan,
dan kerja sama dalam regu di alam terbuka, serta mengamalkan Dasa Dharma
Pramuka. Kegiatan ini wajib diikuti oleh siswa – siswi kelas IX tahun pelajaran
2011 -2012. Kemah Akbar dilaksanakan pada tanggal 4 sampai 6 Agustus 2011 dan
bertempat di Bumi Perkemahan Jedong, Wagir.
Pada tanggal 4
Agustus, para siswa kelas IX pulang lebih awal, yakni pukul 10.50, untuk
persiapan terakhir. Para siswa diwajibkan
berkumpul kembali di sekolah pada pukul 13.00 dengan memakai seragam pramuka
lengkap. Setelah selesai absensi, pemberian nasihat, dan berdoa, para siswa
berangkat pada pukul 13.30.
Para siswa berangkat menggunakan angkutan truk tentara.
Pembagian truk sama dengan satuan gabungan atau kelas di waktu kelas VIII dulu.
Perjalanan memakan waktu kurang lebih
satu jam. Para peserta tampak menikmati
perjalanan meskipun jalan yang dilalui cukup berliku. Para
peserta saling bercanda, berbagi camilan, bahkan melempar ejekan satu sama
lain, namun perjalanan dapat diselesaikan dengan selamat.
Sekitar pukul
14.30, para peserta telah menjejakkan kaki di bumi perkemahan. Para peserta diberi kesempatan untuk mengatur tikar,
posisi, dan beristirahat di tenda. Setelah jarum jam menunjukkan pukul 16.00,
para peserta dipanggil untuk melaksanakan apel pembukaan. Para
peserta juga tetap menggunakan seragam pramuka lengkap.
Setelah apel
selesai dilaksanakan, para peserta mengikuti acara dinamika kelompok. Para peserta diwajibkan mengganti baju atasan dengan
pakaian yang nyaman, dan celana panjang. Dalam bagian ini, para peserta harus
menggambar sembilan buah simbol dan melewati rintangan yang ada. Rintangan yang
ada antara lain adalah: melewati jaring, memanjat, mendaki tanah curam, meniti
tali, dan sebagainya. Bagi yang tak dapat melewati rintangan, akan mendapatkan
hukuman. Hukuman yang didapat bisa berasal dari teman satu regu, anggota regu
lain, maupun dari kakak pembina.
Setelah semua
kelompok menyelesaikan acara dinamika kelompok, para peserta boleh menikmati
makanan yang telah tersedia. Waktu yang diberikan untuk makan malam adalah 30 menit.
Setelah selesai makan, para peserta wajib mencuci sendiri peralatan makannya di
belakang tenda sekretariat.
Acara
selanjutnya adalah nasionalisme. Bagian ini dilaksanakan di ruang pertemuan. Para peserta ditayangkan bagaimana para TNI dilatih untuk
membela keutuhan wialyah NKRI. Video berdurasi sekitar 30 menit tersebut
menunjukkan kepada para peserta betapa besarnya rasa nasionalisme yang dimiliki
oleh para TNI. Acara nasionalisme berakhir dengan dilambungkannya doa yang
dipimpinoleh Bapak Hadi. Setelah selesai berdoa, para peserta diwajibkan untuk
segera beristirahat.
Nyatanya,
meskipun berkali-kali diperingatkan untuk segera beristirahat, para peserta tak
segera mengistirahatkan diri mereka. Bahkan, suara candaanpun terdengar semakin
keras. Para kakak Pembina pun memberi hukuman
kepada seluruh peserta. Para peserta
diwajibkan untuk segera berkumpul di lapangan dan memakai celana panjang.
Setiap kelompok diwajibkan membawa senter maksimal dua buah per kelompok. Pimru
(pimpinan regu) dan Wapimru (wakil pimpinan regu) yang berada di bagian paling
depan dan paling belakan barisan bertugas menyinari jalan yang dilalui
menggunakan kedua senter tersebut.
Pada jerit malam
ini, para peserta melewati daerah sekitar bumi perkemahan yang rimbun. Hawa
yang dingin, jalan yang tidak mulus, dan suasana yang gelap semakin menciutkan
nyali para peserta.Tak jarang terdengar suara jeritan, baik dari peserta putri
maupun dari peserta putra ketika kakak Pembina yang bersembunyi melemparkan
boneka berbentuk hantu ataupun kaka Pembina berteriak mengagetkan para peserta.
Dalam bagian jerit malam ini, para peserta harus melewati beberapa pos untuk
menjawab pertanyaan dari kakak Pembina. Para
peserta yang telah mengakhiri acara jerit malam boleh menikmati teh hangat yang
telah tersedia, lalu segera beristirahat untuk bisa beraktifitas esok harinya.
Pada pukul
04.30, dibunyikan alarm dari tenda sekretariat. Jika alarm dibunyikan, berarti
para peserta harus segera berkumpul di lapangan. Rangkaian acara pada tanggal 5
Agustus dimulai dengan senam yang dipimpin oleh Ibu Anna. Para
peserta mengikuti gerakan sambil diselingi gelak tawa. Selanjutnya, para
peserta diperbolehkan mandi dan menikmati sarapan yang tersedia.
Selesai mandi
dan menikmati sarapan, para peserta diwajibkan untuk segera berkumpul kembali
di lapangan menggunakan baju lengan panjang atau jaket, celana panjang, dan
perbekalan kelompok secukupnya. Para peserta
juga harus membekali diri masing-masing dengan sebuah tongkat pramuka. Selanjutnya,
para peserta mengikuti acara penjelajahan alam.
Rute yang
dilalui dalam penjelajahan cukup jauh dan memutar. Waktu yang dibutuhkan juga
tergolong tak singkat, yakni mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 13.00. Pada
awalnya, peserta meninggalkan lapangan dan menuju ke jalan raya, dan melewati
pintu gerbang. Di pintu gerbang, para peserta diuji untuk membuat tandu dengan
rekan satu regu. Setelah membuat tandu, para peserta turun ke jalan raya, lalu
masuk ke hutan , menuruni lereng, mendaki bukit yang curam, dan menyebrangi
sungai melalui jembatan bambu. Sesampainya di seberang sungai, para peserta harus
mendaki bukit kembali dan sesekali perkebunan kapas, cabai, dan jagung milik
para warga sekitar. Setelah melewati berbagai rintangan dan beberapa pos, para
peserta kembali ke bumi perkemahan. Ternyata, para peserta tidak dapat langsung
mangistiarhatka badan mereka. Mereka harus meniti bambu, dan bila mereka
terjatuh, hukumannya adalah merayap di saluran yang telah disediakan. Setelah
itu, para peserta dapat membersihkan diri mereka dan menikmati makan siang.
Selanjutnya, para peserta diberikan kesempatan untuk beristirahat dan
memantapkan penamilan regu pada acara api unggun dan beberapa lomba.
Ketika jarum jam
menunjukkan pukul 18.00, para peserta diminta berkumpul di lapangan dengan
membawa atau mengenakan perlengkapan tampil. Setelah dua kelompok menunjukkan
penampilan mereka, para peserta diberi kesempatan untuk makan malan, lalu
segera kembali ke lapangan. Api unggun pun dinyalakan oleh sepuluh peseta yang
telah dipilih oleh kakak Pembina. Setelah itu, penampilan para peserta
dilanjutkan kembali hingga pukul 24.00. Para
pesertapun lebih dapat segera beristirahat dengan baik karena energi mereka
telah terkuras habis untuk beraktivitas seharian.
Pukul 04.30,
para peserta berkumpul di lapangan, dan banyak yang masih menggunakan baju
tidur. Para peserta yang masih kedinginan
berusaha menghangatkan diri dengan bara yang berasal dari sisa api unggun. Para peserta kemudian mengikuti jalan pagi. Setelah jalan
pagi, para peserta boleh mandi dan sarapan.
Selanjutnya,
diadakan lomba-lomba antar kelompok. Terdapat sepuluh permainan yang harus
diselesaikan secara bersama maupun wakil kelompok. Teman satu regu saling
memberikan semangat bagi teman mereka yang mewakili kelompoknya dalam beberapa
permainan.
Setelah
menyelesaikan tiap permainan, para peserta mengganti baju mereka dengan seragam
pramuka lengkap. Apel penutupanpu dilaksanakan. Dalam apel ini, para kakak
Pembina memberikan hadiah kepada regu-regu yan menjadi jawara dalam setiap
bagian acara. Setelah selesai memasukkan barang bawaan dan naik ke truk para
pesertapun kembali ke sekolah dengan harapan fisik dan mental mereka semakin
berkembang. (jes)
No comments:
Post a Comment